Thursday, March 4, 2010

Eko Suharto Pembawa Obor Olimpiade

Eko Suharto, kebetulan dipilih oleh perusahaan tempat dimana dia bekerja, Accenture sebagai salah satu dari 2 orang yang beruntung mewakili perusahaan untuk berpartisipasi di Olimpiade musim dingin 2010 di Vancouver sebagai pembawa obor Olimpiade musim dingin.

"Terus terang saya bangga dapat mewakili bangsa Indonesia di tingkat dunia - Olimpiade khususnya. Kesempatan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Pada tanggal 5 Februari 2010, pukul 09:44 pagi di Squamish - British Columbia, saya berlari membawa obor Olimpiade di Marquam Rd. antara Willow Creek Cres. dan Glenalder St. Jarak sepanjang 300 meter yang harus saya tempuh mendadak terasa jauh karena banyaknya penonton yang bersorak sorai. Hal itu cukup membuat pressure bagi diri saya sekaligus juga menambah semangat untuk menyelesaikan tugas ini.

Akhirnya jarak sepanjang 300 meter itu berhasil saya lalui tanpa ada hambatan yang berarti."

 

 

Sumber: detik.com

Cara Atasi Risiko Gangguan Jantung

PENYAKIT jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Akan tetapi, penyakit ini bisa dicegah dan dikontrol dengan cara deteksi dini. Berikut tiga metode sederhana yang bisa membantu memprediksi penyakit jantung Anda.

Tes tidur. Anda mengantuk di siang hari? Jika benar, kemungkinan Anda kurang tidur dan sedang membahayakan kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal American Medical Association memaparkan, setiap tambahan satu jam tidur ekstra ke dalam jumlah jam tidur normal bisa mengurangi risiko pengapuran arteri koroner hingga 33 persen.

Saat kurang tidur sedikit saja, tubuh akan melepaskan hormon stres yang mempersempit arteri dan memicu peradangan. Jika Anda terus-terusan merasa lelah dan perlu tidur siang, kemungkinan besar Anda kurang tidur. Cobalah mengubah kebiasan tidur (tidur di ruangan gelap dan pastikan mematikan semua peralatan elektronik) atau tidur 30 menit lebih awal hingga gejala lelah Anda hilang.

Tes kadar vitamin D. Kadar vitamin D rendah bisa meningkatkan tekanan darah dan peradangan di arteri. Untuk mengetahui kadar vitamin D, Anda hanya perlu melakukan tes darah. Mintalah dokter menganalisis kadar vitamin D dalam darah Anda. Kadar optimal, menurut Arthur Agatston, MD, seorang kardiolog dari University of Miami Miller School of Medicine, adalah 30 hingga 40 ng/ml."Tapi beberapa dokter menyatakan bahwa 50 mg/ml atau lebih justru lebih baik," tutur Agatston, seperti dikutip situs prevention.com.

Jika kadar vitamin D dalam darah Anda rendah, cobalah berjemur 10 hingga 15 menit lebih lama per hari (tanpa tabir surya), konsumsi makanan kaya vitamin D (salmon, tuna, jus yang telah diperkaya dengan vitamin D), atau konsumsi suplemen vitamin D (sesuai anjuran dokter). Metode ini merupakan langkah paling sederhana untuk melindungi jantung Anda.

Tes suhu jari. Semua pembuluh darah termasuk pembuluh darah di jari tangan, terang Agatston, dilapisi oleh satu lapisan sel-sel yang dikenal dengan endothelium. Lapisan ini menghasilkan zat kimia yang mempengaruhi fungsi pembuluh darah, menyebabkan pelebaran, penyempitan, serta pengentalan darah.

Gangguan atau perubahan negatif dalam endothelium, terang Agatston, telah terjadi bertahun-tahun sebelum gejala-gejala gangguan jantung lainnya terlihat. Karena itu, peneliti meyakini bahwa kesehatan endothelium bisa memprediksi risiko penyakit jantung dan stroke.

Untuk mengukur kesehatan endothelium, terang Agatston, Anda bisa menggunakan alat yang disebut dengan Vendys. Dalam proses ini, detektor suhu akan ditempelkan di jari telunjuk dan sabuk pengukur tekanan darah dipasang di lengan.

Saat alat pengukur tekanan darah dipompa, aliran darah ke tangan akan berkurang dan suhu jari turun. Setelah lima menit, sabuk dikempeskan dan aliran darah kembali normal. Semakin cepat suhu jari kembali ke normal, terang Agatston, semakin sehat endothelium.

Jika Anda berisiko mengalami penyakit jantung, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tes ini.
Sumber: Media Indonesia

Monday, March 1, 2010

10 Peringkat Cabe di Dunia berdasarkan Kepedasannya

Kayaknya kurang afdol kalo pengen makan enak tanpa cabe, bagaikan makan sayur tanpa garam, bagaikan kapal tanpa kemudi. Hambar kan. Apalagi buat orang Indonesia. Dari kecil mungkin udah dapet pelajaran cabe 101. Well, dibawah ini ada 10 peringkat cabe dunia. Mungkin suatu saat perlu ada 10 peringkat cabe terpedas dari tanah air kita.

Peringkat 10 :
Cabe yang paling tidak pedas adalah paprika (bell pepper). Menurut lidah orang Indo cabe yang satu ini tidak ada rasa pedasnya sama sekali. Scoville rating = 0

Bell Pepper
Bell pepper ini biasanya terdapat dalam 4 warna yaitu merah, kuning, hijau, oranye. Bell Pepper kadang dikelompokkan ke dalam cabe yang kurang pedas atau "sweet peppers".
Namun terdapat paprika langka berwarna putih dan ungu, tergantung dimana mereka ditanam dan dari jenis apakah mereka. Paprika hijau terasa lebih pahit dibanding dengan paprika merah, kuning atau oranye.


Peringkat 9:
Cabe di peringkat ini sedikit pedas, mungkin bisa dibilang cuma anget-anget aja. Tapi saya sendiri belum pernah coba kedua cabe yang ada di peringkat ini. Scoville rating = 100 - 500

Pimento :
Pimento atau cabe cheri adalah cabe yang besar, merah berbentuk seperti hati, panjang antara 7 - 10 cm lebar 5-7 cm. Daging buahnya termasuk manis, berair, dan lebih beraroma dibandingkan dengan paprika merah. Namum beberapa jenis dari pimento ini cukup pedas. Pimento or pimentão sendiri adalah bahasa Portugis yang berarti "bell pepper".

Peperoncini
Peperoncini masih bersaudara dengan bell peppers dan chili peppers. Cabe ini juga dikenal sebagai Tuscan Peppers, Sweet Italian Peppers dan Golden Greek Peppers. Dalam bahasa Inggris Amerika disebut pepperoncini, sedangkan di Itali, cabe seperti ini disebut friggitello. Pepperoncini engga ada hubungannya dengan pepperoni. Versi Yunani dari cabe ini lebih manis dan tidak sepahit jenis yang dari Itali yang tumbuh di Tuscany.

Peringkat 8:
Cabe di peringkat ini agak pedes. Tapi bagi orang Indonesia yang biasa makan cabe rawit, cabe ini tidak ada apa-apanya. Bagaimana dengan peringkat cabe rawit ? Ada kok, tenang aja hehe. Kalau menurut saya, cabe ini mungkin setara cabe merah biasa. Scoville rating = 500 - 2500

Anaheim Pepper
Nama Anaheim sebenarnya nama adalah sebuah daerah. Nama itu diberikan karena ada seorang petani bernama Emilio Ortega yang membawa benih cabe ini ke daerah Anaheim pada awal tahun 1900. Sebutan lainnya adalah California Chile atau Magdalena. Jenis cabe ini yang tumbuh di New Mexico memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 4500 sampai 5000 Scoville.

Poblano
Poblano adalah termasuk cabe yang tidak terlalu pedas, berasal dari Puebla, Meksiko. Poblano yang telah dikeringkan bernama ancho chile. Namun kadang - kadang terdapat poblano yang lebih pedas dari biasanya. Jadi dari sebuah pohon, terdapat poblano dengan tingkat kepedasan yang sangat bervariasi. Cabe ini biasanya populer saat perayaan hari kemerdekaan Meksiko, yaitu sebagai bagian dari hidangan khusus yang disebut Chiles en Nogada, hidangan yang didalamnya berwarna hijau, putih dan merah, yang melambangkan bendera Meksiko.

Peringkat 7 :
Peringkat semakin tinggi, tingkat kepedesan semakin tinggi. Semakin hot rasanya .. hehehe. Rating "cabe" di gambar ini sudah dua. Scoville rating = 2500 - 8000

Jalapeño
Bentuknya kaya terong, tapi yang pasti ini bukan terong. Namanya cabe jalapeño. Cabe ini sudah termasuk panas, dan sudah dapat memberikan sensasi terbakar saat memakannya (pedas). Panjang cabe ini antara 5 - 9 cm. Cabe ini berasal dari Meksiko. Di Meksiko terdapat lahan seluas 160 km persegi yang hanya digunakan untuk menanam cabe jenis ini! Daerahnya terutama di lembah sungai Papaloapan, sebelah utara Veracruz.


Guajillo
Cabe ini lagi - lagi dari Meksiko..! Sepertinya bukan cuma orang Indonesia saja yang favorit dengan pedas, tapi orang Meksiko juga. Cabe ini biasanya digunakan untuk membuat berbagai masakan di Meksiko.

Peringkat 6:
Nambah satu "cabe" lagi dalam rating tingkat kepedesan, jadi tiga buah "cabe". Cabe ini bentuknya mirip dengan cabe rawit di Indonesia, tapi sebenarnya bukan, masih berbeda spesies, namun sama keturuanannya, yaitu Capsicum. Scoville rating = 10.000 - 23.000

Serrano Pepper
Cabe ini juga dari Meksiko, di daerah pegunungan Meksiko. Rasa pedasnya menggigit, lebih pedas dari jalapeño, dan biasanya dimakan mentah - mentah (dimakan dengan tahu goreng, misalnya ) Bentuknya memang mirip dengan cabe rawit dari Indonesia, tapi ini adalah spesies yang berbeda.

Chipotle

Sebenarnya ini adalah cabe jalapeño yang dikeringkan dengan cara diasap. Biasa digunakan untuk masakan a'la Meksiko.


Peringkat 5:
Cabe - cabe di peringkat ini sepertinya sudah tidak bisa dibilang lembut lagi, tapi sudah mulai membakar tingkat kepedasannya. Memang jumlah "cabe" pada ratingnya tetap sama, tapi ingat, ini sudah satu peringkat lebih tinggi ! Scoville rating = 30.000 - 50.000

Cayenne

Merah Cabe ! Benar benar cabe yang mejunjukkan ke-cabe-annya melalui warnanya..
Cabe ini namanya Cayenne atau Guinea Pepper atau Bird Pepper. Cabe ini adalah cabe merah yang pedas, digunakan untuk bumbu masakan ataupun untuk keperluan medis. Namanya berasal dari kota Cayenne di French Guiana. Cabe ini digunakan untuk masakan pedas, baik dalam bentuk utuh ataupun bubuk. Bahkan cabe ini juga digunakan untuk herbal !


Aji Pepper

Mungkin ini salah satu cabe yang bentuknya paling aneh yang pernah saya lihat. Saya juga baru tau ada cabe model seperti ini. Namun sepertinya cabe ini pedas juga, sebab sudah nangkring di posisi 5. Cabe ini dikenal juga dengan nama Peruvian hot pepper.


Tabasco Pepper

Inikah cabe rawit kita ? Ya... mirip mirip lah. Biasanya cabe ini dipakai untuk membuat saus tabasco. Panjang cabe ini sekitar 4 cm. Perubahan warna saat mau matang pertama berwarna kuning kehijauan dan pucat, lalu kuning, oranye kemudian menjadi merah. Cabe ini memiliki tingkat kepedasan sekitar 30.000 sampai 50.000 Scoville rate. Cabe ini dalamnya tidak kering, tapi agak lembek dan berair.

Peringkat 4:
Next.... Di peringkat ini kita akan menemukan cabe kesayangan kita semua.. hehehe, yaitu cabe rawit ! Ternyata memang itu cabe cukup pedas juga rasanya, bahkan dibandingkan dengan cabe-cabe diluar sana. Cabe ini tingkat kepedesannya : Scoville rating = 50.000–100.000!

Thai Pepper atau Cabe Rawit !

Thai Pepper dalam bahasa Indonesia: Cabe Rawit, Sunda:Cengek, Thailand Thai: พริกขี้หนู phrik khi nu, Tagalog: siling labuyo. Cabe ini banyak terdapat di Thailand dan tetangganya seperti Kamboja, Vietnam, Indonesia, dan sekitarnya. Ternyata orang Indonesia memang kuat pedas, buktinya cabe yang biasa "dimakan" sehari-hari saja berada di peringkat ke-4. Cabe favorit sebagai teman gorengan ...Nyam ..!


Chile Tepin (Chiltepin)

Chiltepin adalah cabe liar yang tumbuh terutama di Amerika Tengah, Meksiko dan baratdaya USA. Kadang disebut sebagai "ibu dari semua cabe" karena dianggap sebagai spesies Capsicum annuum yang tertua. Nama Tepin berasal dari bahasa Nahuatl yang artinya "kutu".
Pada tahun 1997, orang Texas menamai Tepin sebagai "cabe resmi asli dari Texas", dua tahun setelah Jalapeno menjadi cabe resmi di Texas.


Peringkat 3:
Akhirnya, sampailah kita ke juara ke-3. Cabe disini tentunya sudah tidak main-main lagi pedasnya. Rating kepedasan pun sudah penuh. Kadar pedasnya sudah diatas rata-rata cabe rawit hijau yang biasa suka dimakan dengan gorengan, atau dijadikan sambel. Scoville rating = 100.000–350.000

Habanero Chili

Cabe ini adalah salah satu cabe yang amat pedas pada jenisnya, yaitu capsicum. Saat mentah berwarna hijau, saat matang warnanya oranye atau merah. Namun kadang terlihat juga warna putih, coklat dan bahkan merah mudah ! Ukuran panjang sekitar 2-6 cm. Cabe ini banyak berasal dari Yucatan dan daerah sekitar pantainya. Nama cabe ini berasal dari kota di Cuban, kota di La Habana. Walaupun tempat itu bukanlah tempat asalnya, namun cabe ini banyak deperjualbelikan disana.


Datil Pepper

Cabe ini adalah cabe yang benar-benar pedas ! Banyak diproduksi di St. Augustine, Florida, yang aslinya dibawa dari Cuba pada tahun 1880 oleh seorang pembuat jelly bernama S.B Valls. Kalau dilihat lihat bentuknya mirip seperti cabe rawit merah yang kadang disebut rawit domba, atau juga cabe Tom Yum. Mungkin memang masih saudara dekatnya, dan rawit merah ini lebih pedas dari rawit biasa...

Rocoto

Cabe ini berbentuk hampir bulat, banyak ditemukan di Peru, Bolivia, Chile, Argentina Utara dan Ecuador. Daging cabe ini tebal seperti paprika, namun cabe ini amat pedas! Bijinya berwarna hitam. Rocoto dapat tumbuh baik pada iklim sedang dan bahkan iklim dingin yang tidak memiliki musim panas yang benar benar panas, ini adalah salah satu perbedaanya dengan cabe pedas yang lain. Kebanyakan rocoto berwarna merah, namun terdapat pula yang berwarna kuning dan oranye di Karibia dan Meksiko.

Peringkat 2:
Untuk runner up kita kali ini adalah sebuah cabe yang telah direnggut gelar juaranya. Cabe ini sempat masuk menjadi cabe paling pedas sedunia pada tahun 1994 sampai 2006, masuk ke Guiness World Record, namun rekornya telah dikalahkan. Scoville rating = 350.000 - 580.000

Red Savina Pepper

Cabe ini adalah jenis khusus dari cabe Habanero, yang dikembangbiakkan khusus agar menjadi cabe yang lebih pedas, besar dan berat. Frank Garcia di Walnut, California adalah pengembang cabe Red Savina ini. Metodenya masih rahasia dan tidak diketahui umum. Cabe ini memegang rekor sebagai cabe terpedas di dunia dari tahun 1994 sampai 2006 dan dicatat oleh Guinness World Record. Namun pada Februari 2007, cabe ini harus turun dari singgasananya, dikalahkan oleh yang ada saat ini di peringkat 1.

Peringkat 1:
Dan.....Akhirnya kita sampai pada juara kita kali ini, cabe pemegang rekor Guiness World Record sebagai cabe terpedas di dunia untuk saat ini. Pemenangnya adalah "Bhut Jolokia" atau "Naga Jolokia" atau juga "Ghost Chili", bahkan ada juga yang menyebutnya "King Cobra Chile" Cabe ini memiliki Scoville Rating = 855.000 - 1.050.000 !! Walaupun jumlah rating cabe nya tetap 5, tapi Scoville Rating nya terpaut cukup jauh dengan runner up kita..

Bhut Jolokia

Cabe ini telah dikonfirmasikan oleh Guiness World Record sebagai cabe terpedas di dunia, menggantikan Red Savina. Cabe ini berasal dari daerah Assam di timur laut India, cabe ini juga tumbuh di Nagaland dan Manipur. Terdapat sedikit keraguan mengenai spesies dari cabe ini, apakah masuk ke dalam capsicum frutescens atau capsicum chinense, namun berdasarkan tes DNA (gaya euy...) diketahui bahwa ini adalah spesies hibrida, dengan dominan capsicum chinense dan sedikit capsicum frutescens.

Iklim tempat cabe ini tumbuh sangat berpengaruh terhadap tingkat kepedasan dari cabe ini. Kepedasannya dapat turun sampai 50% di tempat yang iklim nya lebih kering (lebih sedikit curah hujan). Ukuran panjang dari cabe ini antara 60 - 85 mm dan lebarnya 25 - 30 mm, warnanya merah oranye. Bentuknya mirip dengan habanero, namun memiliki kulit yang lebih kasar dan berkerut.

Cabe ini biasa digunakan untuk makanan pedas atau dimakan begitu saja (edun, cabe begini dimakan langsung? Gak kebayang). Satu saja biji dari cabe ini dapat membuat pedas yang menyakitkan pada mulut sampai 30 menit! Memegangnya pun harus hati-hati! Kadang cabe ini juga digunakan untuk mengobati penyakit perut (Gak salah? Bukannya justru sakit perut? Mungkin yang sakit perut jadi langsung bablas... ke WC).

Bahkan di timur laut India, cabe ini dioleskan ke pagar atau dipakai sebagai bom asap untuk berjaga - jaga terhadap gajah liar! Bayangin, gajah aja takut! Saking ganasnya cabe ini, ilmuwan di badan pertahanan India berencana untuk mengembangkan granat tangan memakai cabe ini, sebagai solusi yang tidak terlalu mematikan bagi para perusuh! Tapi pedesnya amit-amit dech.....

Kiriman: Haliman